Senin, 15 Agustus 2011

Elegi sebuah donat

Aku menyukai jenis makanan ini, entah berawal dari mana...
Aku menyukai jenis makanan ini dengan berbagai variant topping-topping di atasnya,

Aku belajar membuat donat, hasil pertama yang kudapat donat itu sangatlah jumbo, bentuknya tidak rapi dan berantakan, aku pikir aku tahu letak kesalahanku dimana dan kemudian kuperbaiki.
Aku belajar membuat donat untuk kedua kalinya, hasil yang kudapat donat itu sangatlah mini, bentuknya rapi dan membuat orang tidak langsung kenyang, aku pikir aku tahu letak kesalahanku dimana dan kemudian kuperbaiki.
Aku mulai terbiasa membuat donat, hasil yang kudapat sangat baik walaupun tidak terlalu sempurna, bentuknya menarik hati, aku pikir aku tahu apa yang membuatku berhasil. Semuanya tak lebih karena motivasi dan keinginan untuk menunjukkan hal terbaik bagi dirimu yang menyukai donat...

Dulu membuat donat adalah hal menyenangkan bagiku, melihatmu memakan semua donat-donat itu adalah pujian untukku...
Sekarang membuat donat adalah hal yang terlupakan olehku, tak ada lagi kebahagiaan yang kudapat dari sebuah donat, karena tidak ada lagi kasih dalam sebuah donat...
Bahkan mungkin aku tak tau harus memulai dari mana untuk sebuah donat, kini donat hanyalah sebuah elegi dari sebuah kisah ditahun itu...

Tapi ada hal yang kupelajari dari sebuah donat, makanan itu memang hanya berbentuk bulatan dengan lubang ditengahnya, namun bagiku donat merupakan simbol atas kesabaran, keuletan, ketepatan, dan kasih...

#galaumalamselasageje


0 comments:

Posting Komentar